Selamat Datang Di Blog Nurdy's Com

Kamis, 12 Agustus 2010

Perairan Kawasan Laut Tanjung Saat Musim Hujan


           Tulisan ini diupload dengan tujuan ingin mengenalkan mengenai kondisi wilayah laut bagian barat dan timur di Kota Sumenep Madura. Berikut ini gambaran kondisi laut wilayah timur saat musim hujan. Banyak nelayan yang melaut dengan perahu bermesin diesel merangkak menjauhi pelabuhan yang sederhana tetapi cukup ramai karena pelabuhan kecil (Madura : Tangga') Tanjung adalah salah satu akses berlabuhnya perahu penyeberangan penduduk dari pulau Gili Genting menuju waliayah Sumenep yang bisa ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit.
Saya mempunyai pengalaman yang menarik tentang pelabuhan kecil ini. Sekitar tahun 2001  pelabuhan tersebut masih dalam kondisi rusak dan belum banyak orang yang menempatkan budidaya rumput laut di hadapan pelabuhan kecil ini. Pada kondisi yang demikian banyak ikan yang mendekat di pelabuhan seperti baramundi/kakap putih ( Madura : jubit = kakap putih yang masih kecil), tanda-tanda (Madura : dhatandha), kakap batu (Madura : jenggigi/mimiran) bahkan ada yang mampu membuat lurus mata kail yang berukuran sedang. Mungkin ini tidak logis karena kedalam laut di tepian pelabuhan berkisar 3 sampai dengan 4 meter saja, fantastis dan nyata!. 
             Seiring banyaknya perahu yang hilir mudik baik perahu nelayan maupun perahu penyeberangan saat ini kondisi kejayaan pancingan di sana tidak lagi fantastis bahkan sangat berkurang. Kakap batu hanya bisa didapatkan ketika kondisi air agak keruh dan berarus sedang. Itupun harus memakai umpan ikan kecil yang beraroma amis dan bentuknya tipis, orang setempat menyebutnya tamban/saroi. Piranti yang digunakan cukup dengan piranti sedang (menengah) agar sensasi strike bisa dirasakan oleh pemancing. Pada bagian sebelah utara pelabuhan masih banyak terdapat terumbu karang yang alami. tentunya hal ini memungkinkan sebagai tempat habitat berbagai macam jenis ikan karang maupun ikan predator.
            Meskipun kedalaman perairan di Sumenep Madura yang membentang antara Desa Pagarbatu, Tanjung, sampai pulau Talango di sisi sebelah timur, serta sisi bagian utara dan barat mulai dari pantai Legung, Badur, sampai Salopeng dan Ambunten hanya memiliki kedalaman maksimal hanya kira-kira 40 meter tetapi memiliki potensi spot memancing yang cukup menggiurkan. Akan tetapi sungguh sayang telah banyak nelayan yang tidak bertanggungjawab menggunakan bahan peledak dan pukat harimau sehingga potensi pemancingan mulai menurun kualitas dan kuantitasnya.
          Foto-foto di atas menunjukkan perairan ini masih menyimpan potensi untuk mencari sensasi strike dengan berat ikan diatas 2kg tentunya dengan teknik memancing dasaran menggunakan umpan udang hidup. Umpan udang hidup yang digunakan juga bervariasi, jika di wlayah laut Desa Tanjung Kecamatan Saronggi ikan hanya mau menggasak udang yang sebesar jari telunjuk orang dewasa. akan tetapi pada bagian laut wilayah desa Salopeng udang berukuran kecilpun tidak ada masalah untuk mendapatkan ikan berukuran sedang.
          Disamping memancing di laut berkarang pemancingan dapat dilakukan juga di tempat penangkapan ikan yang terbuat dari bambu dan ditancapkan ke dasar laut, pada bagian atas dibentuk rumah kacil tempat para nelayan menunggu hingga ikan terperangkap ke dalam jaring yang dipasang memenuhi lebar tempat tersebut. Tempat menangkap ikan yang demikian orang Sumenep menyebutnya "bagan".
Anda ingin mencoba sensasi strike di daerah kami ... boleh dicoba!